Pengrajin Batik Garutan |
inijabar.com, Garut- Diantara berbagai jenis batik dari berbagai daerah di Indonesia, batik garutan dikenal menonjol dengan kekhasannya.
Motif dan corak Batik Garutan mencerminkan kearifan lokal Garut, dan telah dikenal sejak lama. Menurut informasi dari situs Galeri Baraya Seni Rupa Indonesia (GBSRI), batik garutan telah berkembang secara turun-temurun sejak sebelum Indonesia merdeka.
Pada tahun 1945, Batik Garutan semakin dikenal dengan nama 'batik tulis garutan' dan mencapai masa kejayaannya antara tahun 1967 hingga 1985.
Saat ini, di tengah arus globalisasi dan era digitalisasi, batik garutan tetap eksis berkat dedikasi para pengrajin lokal.
Pemkab Garut sendiri terus mendukung keberlangsungan batik garutan agar terus meningkatkan kreatifitas dalam ciri dan khas nya.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Ridwan Effendi, bahwa Pemkab Garut terus membina dan mengembangkan perajin batik melalui pelatihan dan sertifikasi.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah penerbitan surat edaran yang mengharuskan penggunaan batik garutan setiap hari Jumat bagi pegawai pemerintah.
Dengan kebijakan tersebut Ridwan berharap bisa mendorong para pelaku usaha di sektor industri perajin batik bisa termotivasi untuk terus mengembangkan dan meningkatkan produksi batik garutan, selain menjaga eksistensinya.
"Termasuk juga di beberapa event-event tertentu, kami melaksanakan festival, kemudian juga kami melaksanakan beberapa kegiatan-kegiatan fashion show, untuk bisa menumbuhkembangkan, menjaga," katanya.
Di momentum Hari Batik Nasional, Ridwan berharap batik garutan tetap eksis di tengah arus globalisasi, dan pengrajin bisa terus berinovasi serta bersinergi dengan berbagai pihak.
Upaya untuk meregenerasi pengrajin batik juga menjadi prioritas, agar warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang di masa depan.
"Harapan kami ke depan masyarakat Garut bisa lebih mencintai dan bangga untuk menggunakan Batik Garutan,"tandasnya.(*)