Pj Gubernur Jabar saat diterima tetua Adat Kampunh Adat Cireundeu Cimahi. |
inijabar.com, Kota Cimahi- Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengaku salut pada masyarakat kampung Adat Cireundeu yang masih mengkonsumis makanan berbahan baku singkong.
Hal tersebut diungkapkannya saat berkunjung ke Kampung Adat Cireundeu, Kota Cimahi, Rabu (23/10/2024).
Bey tidak hanya berbincang dengan para tetua adat, tetapi juga menikmati suguhan makanan berbahan dasar singkong seperti saroja, rasi atau singkatan dari beras singkong, serta kue awug yang menjadi ciri khas utama kampung ini.
"Makanannya enak sekali dan ini bukan hanya soal rasa, tapi juga nilai yang lebih dalam," ungkap Bey.
Kehadiran Bey disambut ketua adat setempat diiringi musik kecapi dan suling yang serasa menyatu dengan udara segar pegunungan.
“Ini adalah bentuk kearifan lokal yang luar biasa. Mereka tidak mengonsumsi nasi dari beras, tapi dari singkong. Ini sangat relevan dengan upaya kita untuk memperkuat ketahanan pangan di Jawa Barat,” sambungnya.
Yang dilakukan warga Cireundeu bukanlah hal baru. Sejak 1924, mereka beralih dari padi ke singkong karena kondisi lahan yang lebih cocok untuk tanaman umbi tersebut.
"Dari cerita Abah Widi (Ais Pangampih Kampung Adat Cireundeu) di sini, awalnya mereka menanam padi, tetapi melihat kondisi lahan, akhirnya sejak 1924 mereka beralih ke singkong dan hasilnya ternyata luar biasa,” kata Bey.
Dia juga mencatat bahwa masyarakat setempat tampak lebih sehat bahkan bercanda perut mereka tidak buncit.
"Sebuah tanda bahwa pola makan berbasis singkong baik bagi kesehatan," ujarnya.
Bey juga mengatakan, Kampung Adat Cireundeu bukan hanya sekadar cerminan budaya yang tetap hidup, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Ia berencana memperkenalkan produk olahan singkong dari Cireundeu lebih luas lagi.
"Saya akan bawa ini ke Dinas Koperasi dan Usaha Kecil supaya mereka bisa membantu pengemasan dan pemasarannya. Ini potensi besar dan tadi saya makan rasanya benar-benar enak,” janji Bey.
Tak hanya di sektor pangan, Cireundeu juga menyimpan potensi besar dalam sektor pariwisata. Terletak tidak jauh dari pusat Kota Cimahi, kampung adat ini menawarkan pengalaman unik yang jarang ditemukan di daerah lain.
“Kami akan rapatkan lintas kota dan kabupaten untuk membahas pengelolaan lahan parkir di area eks-Leuwi Gajah. Ini untuk mendukung peningkatan wisatawan ke kampung adat ini,” jelas Bey.
Kunjungan Pj Gubernur Jabar ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap keberlanjutan tradisi lokal yang memiliki potensi besar bagi masa depan ketahanan pangan.(*)