Mau Ikutin Konsep 'Desak Anies', Acara Tanya Tanya Tri Malah Dibilang Gimmick

Redaktur author photo

 

Pemilik akun X DungThe mengomentari acara berformat diskusi mirip acara Desak Anies saat Pilpres 2024.

inijabar.com, Kota Bekasi- Acara yang digelar Paslon nomor 3 yang diberi nama Tanya Tanya Mas Tri dikomentari salah satu peserta yang hadir di acara tersebut yang dilaksanakan di Jatiasih pada Minggu 27 Oktober 2024.

Komentat pemilik akun Twitter (X) bernama DungThe @yoteyo ini  menceritakan, dirinya hadir karena penasaran dengan acara tersebut yang dikira nya mirip acara Desak Anies, Slepet Cak Imin saat Pilpres 2024 lalu.

Dalam cuitan nya pemilik akun tersebut menulis.

"Habis dateng ke salah satu kampanye terbuka (yang sok mengundang anak muda) di Bekasi,"tulisnya.

"Kalau minta tolong @txtdrbekasi selaku official media partner untuk bantu share 'review jujur' gua di acara ini apakah bisa?Akan dengan senang hati agar Thread ini di Retweet,"sambungnya.

Pemilik akun tersebut mengaku mendapat info acara dari twitter @mas_triadhianto. 

"Sebagai anak muda yang tertarik isu pembangunan dan memang bekerja di bidang tersebut penasaran dong apakah akan semenarik 'kampanye anak muda' yang lain ( ex: Desak Anies, Menyala Pramono, dll) makanya gw dateng. Ini review gw,"ujarnya.

Kemudian pemilik akun DungThe membagi dua review nya yakni, 1.Kualitas Penyelenggaraan. 2. Substansi Kegiatan.

Pertama, kata dia, soal kualitas penyelnggaraan. Secara lokasi acara sangat mempresentasikan anak muda, yakni di cafe yang besar dan cukup bagus di Jatiasih.

"Peserta dapat minum dan snack gratis juga (cont),"tulis akun DungThe.

[cut]


Lalu dirinya menjelaskan menu sajian minum dan makanan yang diberikan di acara yang diinisiasi oleh @bekasiambilprn.

"Tapi gw sendiri ga tau strukturnya apakah sepenuhnya dikerjakan BAP sebagai lembaga netral atau BAP sebagai bagian tim kampanye,"ujarnya.

Dia menyebut, di poster acara mulai jam 14.00 wib. Tapi ternyata mulai jam 15.00 wib. Kapan rundown acara dikirim ya setelah jam 14.00 wib tadi.

"Gw dateng jam 13.45 wib dengan maksud menguji sifat tepat waktu. Eh ternyata jam 14.00 wib adalah registrasi. Bahkan gw dateng pun belum bisa registrasi,"katanya.

Dalam rundow tersebut ada caption pemberitahuan Tri Adhianto akan hadir jam 15.30 wib.

"Jangan biasakan telat dan menipu waktu. Jangan biasakan jam karet. Apalagi kampanye begini dan bawa-bawa anak muda,"cetusnya.

Acara, kata dia, dimulai dengan penampilan sulap. Tapi apakah acara nya rame?

"Yah ini Mc dah naik panggung kondisi nya masih begini (sepi). Targetnya sih pasti 150 (peserta). Cuma lebih banyak simpatisan dan panitia dibanding pengunjung asli,"sindir pemilik akun DungThe.

[cut]


Namun aspek registrasi,m (pendaftaran) dia mengaku panitia cukup baik dan mudah. Dirinya memberi nilai 5/10. Kesalahan terbesar adalah info waktu. Pasalnya di poster itu tertera waktu kegiatan bukan orang mendaftar.

Aspek 2.Subtansi Kegiatan

"Aspek 2 paling seruu nih. Gw ga dapet kesempatan nanya sama sekali,"ungkapnya. Padahal dirinya datang lebih awal di lokasi acara.

Dia menulis, acara tersebut tidak ada pemaparan Visi Misi dan Program.

"Agak lucu aja kampanye ga ada pemaparan apa-apa. Tapi langsung ke pertanyaan online (gimmicknya biar seolah banyak pertanyaan dari masyarakat,"ujarnya yang mengaku tidak tahu visi misi cawalkot secara online.

Jadi alur Tanya Tanya Mas Tri  dibagi 3 babak: 1. Babak pertanyaan dari Google form. 2. Babak pertanyaan online dari twitter @txtdrbekasi. 3. Penanya onsite.

"Babak Pertanyaan dari Google form. Pertanyaanya biasa- biasa saja tidak ada yang menarik. Lebih kepertanyaan masyarakat awam, yang bertanya tentang hal yang di depan mata mereka. Jawabanya? So so,"sindir pemilik akun DungThe.

Namun, dia menceritakan juga ada pertanyaan yang dijawab tapi menurut nya tidak masuk akal. Yakni soal transportasi.

"Yang salah satu jawabannya nanti jika @tri_adhianto kepilih  akan dibuat 15 koridor TransPatriot/Transum,"tuturnya.

Padahal, kata dia, TJ (Trans Jakarta) dari awal berdiri sampai 2024. Koridor utama nya hanya sampai 13.

"Ini Bekasi bikin 15? Dalam waktu 5/10 tahun?. Gok berlebihan pak,"cetusnya.

[cut]


"Padahal pak Tri lulusan STTD. Bapak tau sulitnya nyari investor, pengadaan dan lainnya. Kok bisa ngomong gitu,"sindirnya lagi.

Sesi pertama, lanjut dia, berlalu begitu saja tidak ada kesan yang menempel. Karena jawabanya mostly formalitas dan mencaplok kegiatan nasional.



Kemudian DungThe meneruskan yang ke 2. Pertanyaan online twitter.

"Kalau ga salah hanya 2 pertanyaan. Semua ga ada yang berkesan jadi gw skip,"ujarnya.

DungThe menjelaskan yang ke 3. Pertanyaan on site.

"Gw cuma bisa menggambarkan dengan 1 kata, Gimmick!" tegasnya.

Tapi, kata dia, tidal semua Gimmick contoh soal masalah gusuran Pekayon. 

"Ada pertanyaan soal SDGs no 11. Jawabannya? Yang penting komitmen.  Kayanya pejabat harus tau metadata SDGs,"sindirnya.

DungThe mensoroti penanya yang dinilai terafiliasi dengan kandidat. Bahkam, katanya ada sekitar 3 atau 4 penanya.

"Penanya pertama, loh. Padahal banyak yang angkat tangan. Masa belum apa-apa sudah Gimmick?. Ojol pake kemeja putih aja aneh. Next bapak anggota legislatif Kota Bekasi. Saran aja nih bawa baju kaos,"tandasnya.(*) 

Share:
Komentar

Berita Terkini