Pengurangan Ritase Pengiriman Sampah di TPPAS Sarimukti Disepakati Pemkot Bandung

Redaktur author photo
TPPAS Sarimukti Bandung

inijabar.com, Kota Bandung-  Pemrov Jawa Barat dan Pemkot Bandung sudah menyepakati pengurangan ritase pengiriman sampah ke TPPAS Sarimukti.

Hal itu dikatakan Sekda Jabar Herman Suryatman usai menggelar rapat kordinasi penanganan sampah di Pendopo Pemkot Bandung Rabu (9/10/2024) malam yang dihadiri Pj Walikota Bandung Koswara beserta perangkat daerah terkait, serta 30 camat serta 151 lurah se - Kota Bandung.

Herman menyatakan, biasanya Kota Bandung mengirim truk sampah sampai 170 rit per hari dengan volume per ritase 7 ton. Pemda Kota Bandung sudah menyanggupi mengurangi menjadi 140 rit per hari.

"Kami dengan Pemda Kota Bandung sudah sepakat dari 170 rit per hari dikurangi menjadi 140 rit per hari. Artinya ada 30 rit yang harus dikurangi, harus dibagi habis di 30 kecamatan dan 151 kelurahan di Kota Bandung," kata Herman.

Dia mengatakan, penanganan sampah Kota Bandung kini menjadi prioritas karena menjadi penyumbang sampah Bandung Raya terbanyak ke TPPAS Sarimukti. Apabila tidak dikurangi berpotensi terjadi 'ledakan sampah' di TPPAS Sarimukti.

"Itu tak boleh terjadi, harus ada pengurangan," ucapnya.

Herman mengatakan, penanganan sampah Kota Bandung kini menjadi prioritas karena menjadi penyumbang sampah Bandung Raya terbanyak ke TPPAS Sarimukti. Apabila tidak dikurangi berpotensi terjadi "ledakan sampah" di TPPAS Sarimukti.

"Itu tak boleh terjadi, harus ada pengurangan," tegas Herman.

Salah satu caranya, kata dia, adalah dengan zero food waste. Sampah dari Kota Bandung 50 persennya adalah sisa makanan atau sampah organik. 

Untuk itu Herman mengajak warga Kota Bandung agar meminimalkan sampah sisa makanan yang dibuang ke tempat sampah.

"Hayu warga Kota Bandung jangan ada sampah sisa makanan dari rumah, paling tidak bisa berkurang," ajaknya.

Warga Kota Bandung bisa memanfaatkan pengolahan sampah organik yang disiapkan pemerintah, seperti TPS3R, mesin komposting, hingga magot.

"Pemerintah (Kota Bandung) sudah menyiapkan TPS3R, mesin komposting, magot dan lainnya, silakan manfaatkan oleh masyarakat untuk mengolah sampah makanan atau organik," ungkap Herman.

Apabila pengiriman sampah dari Kota Bandung bisa berkurang maka usia pakai TPPAS Sarimukti bisa diperpanjang menjadi 1 sampai 2 tahun.

"Kalau bisa berkurang maka Sarimukti usia pakainya bisa diperpanjang dan akan lebih aman dalam 1 sampai 2 tahun ke depan. Saya yakin bisa selama kita bahu-membahu dan berkomitmen," tandasnya. 

Pemdaprov Jabar sejak 9 September 2024 telah memiliki fitur aplikasi Bank Sampah yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah dari hulu (sumber sampah) sampai hilir (tempat pembuangan akhir), mengurangi dampak lingkungan, serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Fitur Bank Sampah saat ini sudah disematkan pada aplikasi Sapawarga yang merupakan Jabar SuperApps, platform yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi, layanan serta menyampaikan aspirasi.

Sapawarga sendiri sudah diakses oleh 2.914.981 pengguna dengan jumlah pengguna aktif harian sebanyak 90.21. Sementara fitur Bank Sampah hingga 4 Oktober 2024 sudah diakses 9.144 kali oleh 7.505 pengguna.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini