FKLPID Jabar saat bersilaturahmi dengan Pjs Bupati Karawang Teppy Wawan Dharmawan. |
inijabar.com, Karawang - Ketua FKLPID (Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Daerah) Jawa Barat, Benny Tunggul menekankan pentingnya kolaborasi antara industri dan lembaga pelatihan.
"Audiensi ini adalah program strategis, untuk menyatukan visi menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat,” ujarnya usai beraudiensi dengan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Karawang, Teppy Wawan Dharmawan. Selasa (8/10/2024).
Dalam upaya mengatasi masalah ini, kata dia, FKLPID juga akan mengunjungi kepala daerah di seluruh provinsi, untuk memperkuat komunikasi dan kolaborasi.
"Kami berkomitmen untuk menjembatani industri dengan lembaga pelatihan, sehingga para pencari kerja siap bersaing dengan keterampilan yang dibutuhkan,” ucap Benny.
Dengan pembentukan TP3D, diharapkan dapat mengatasi kesenjangan antara industri, BLK, dan pemerintah daerah.
"Kita harus bekerja sama secara sistematis, untuk menyelesaikan masalah pengangguran di Kabupaten Karawang," Kegiatan ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah, industri, dan lembaga pelatihan dalam mengatasi pengangguran,"harapnya.
Pertemuan dengan (Pjs) Bupati Karawang, Teppy Wawan Dharmawan, untuk merumuskan solusi atas tingginya angka pengangguran di daerah tersebut.
Dalam pertemuan ini, disepakati untuk mengadakan program 'Coffee Morning' yang melibatkan pengusaha dan HRD dari 12 kawasan industri di Kabupaten Karawang.
"Coffee morning ini akan menjadi wadah untuk membangun Tim Percepatan Penanggulangan Pengangguran Daerah (TP3D)," ujar Pjs Bupati Karawang Teppy,
Tim ini terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk HRD kawasan industri, Balai Latihan Kerja (BLK), APINDO, dan PHRI, serta akan dikoordinir oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang.
Kabupaten Karawang, yang memiliki 12 kawasan industri, mencatat tingkat pengangguran sebesar 8,95% pada tahun 2023, menjadikannya sebagai daerah dengan pengangguran tertinggi di Jawa Barat.
"Tingginya angka pengangguran ini tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi yang ada," papar Teppy.(firman)