Banjir di salah satu RW di Desa Dayeuhkolot |
inijabar.com, Kabupaten Bandung- Banjir di Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung memasuki hari ke empat di beberapa RW sudah mulai surut. Minggu (24/11/2024).
Meski demikian hingga saat ini banjir yang nampak masih cukup dalam hingga menyebabkan aktivitas sejumlah warga lumpuh.
Menurut Kepala Desa Dayeuhkolot, Yayan Setiana menyatakan, banjir tersebut masih merendam sebanyak 13 RW, bahkan ketinggian air sempat mencapai 1,2 meter, tetapi untuk saat ini air sudah mulai surut.
"Hari ini hari keempat banjir di Desa Dayeuhkolot luas wilayah yang tergenang ada 13 RW. Ketinggian air paling tinggi 1,2 meter. Tapi sejak semalam sudah surut, sekarang tinggal 50 sentimeter," kata Yayan di kantornya, Minggu (24/11/2024).
Yayang menjelaskan, mayoritas warga lebih memilih tinggal di rumahnya masing-masing tetapi hingga kini ada juga warga yang mengungsi di gedung belakang Kantor Desa Dayeuhkolot.
"Tapi mayoritas hampir 80 persen warga bertahan di rumah karena rata-rata punya lantai dua jadi rata-rata bertahan. Warga yang mengungsi 15 KK, 46 jiwa," ujarnya.
Yayan juga menyatakan, warga yang tetap tinggal di rumah masih membutuhkan bantuan pemerintah terutama sembako karena selama banjir tersebut mereka tidak bisa untuk bepergian termasuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Yang pertama sembako, kemudian air bersih. Kalau (kebutuhan) di pengungsian sementara kami bisa hendel dari pemerintah desa," tuturnya.
Yayan menambahkan, jika dibandingkan musim hujan tahun kemarin, banjir kali ini merupakan yang paling parah karena genangan air sangat tinggi dan tidak langsung surut hingga terjadi genangan hingga beberapa hari.
"Dari tahun kemarin paling parah sekarang, kalau tahun kemarin gak terlalu tinggi. Penyebabnya luapan dari Sungai Cipalasari akibat folder sudah nampung air tapi pompanya tidak kuat memompa debit air yang ada karena terlalu banyak akhirnya air meluber,"tandasnya.(*)