Bawaslu Diminta Usut Kampanye Hitam di Pilkada Garut 2024

Redaktur author photo

inijabar.com, Garut- Tinggal beberapa pekan  jelang Penilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kabupaten Garut tahun 2014 suhu politik kian memanas.

Pasalnya, dalam satu pekan terakhir ini perang di media  sosial   dengan maraknya kampanye hitam  yang  dinilai saling menjatuhkan  antar pendukung pasangan calon disesalkan berbagai kalangan.

Yogi Iskandar, selaku Ketua DPD Pemuda Nasionalis Kabupaten Garut merasa prihatin dengan  beberapa postingan di media sosial  terkait kampanye hitam yang dinilai telah mencederai demokrasi  dalam kontestasi Pilkada Garut 2024 ini.

Menurut Yogie,  tindakan dengan cara melakukan kampanye hitam yang menyerang antar Paslon itu hanya didasari  sekedar asumsi atau penggiringan opini ke publik tanpa data yang jelas ataupun saling menjatuhkan tidak mencerminkan  nilai nilai demokrasi dan sentimen pribadi belaka.

Bahkan, kata Yogie justru  kampanye hitam yang dilakuan telah melanggar etika dan rendahnya intelektual.

Dirinya menyebutkan, ada beberapa unggahan video yang kini beredar  di media sosial dan menjadi viral di publik 

Salah satu contoh dalam kasus video yang beredar konten yang dibuat narasinya dinilai telah menyudutkan salah satu paslon 01 terkait soal Kartu Someah sebagai salah satu jargon dati paslon 01. 

Dalam video tersebut yang diproduksi oleh oknum pihak pihak yang menyebarkan tanpa data yang jelas dan akurat.

"Serangan narasi yang dilontarkan terkesan menyudutkan  salah satu paslon 01 dalam pembunuhan karakter,"katanya.

Tindakan seperti ini menunjukkan betapa rendahnya kualitas kampanye yang mereka usung, karena hanya mengandalkan isu dan rumor tanpa dukungan fakta atau data yang jelas," ujar aktifis muda disela sela acara Talk Show Garut Dalam Genggaman di Five Hotel, Senin 4 Nopember 2024.

Ia juga mengkritik  narasi kampanye hitam yang dilakukan tanpa dasar  data yang akurat dan lebih mengedepankan tendensius justru akan memicu kebingungan dan ketidakpercayaan dimata publik. Hal ini akan merusak suasana damai dalam Pilkada. 

Oleh karena itu, Yogi meminta pihak  Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) segera menindak tegas segala bentuk pelanggaran pemilu, serta mengusut kampanye hitam yang bernada provokasi. 

"Tindak tegas perlu dilakukan oleh Bawaslu dan berikan sanksi kepada pelaku kampanye hitam tidak hanya merusak reputasi calon, tetapi juga merusak kredibilitas pemilu secara keseluruhan," harap dia.

Pun, aparat penegak hukum (APH) untuk segera menindak setiap konten atau video yang berisi ujaran kebencian atau fitnah yang menyudutkan salah satu calon.

 "Segala bentuk kampanye yang mengandung fitnah dan kebencian harus dihentikan. APH perlu bertindak cepat agar isu ini tidak meluas dan merusak citra Pilkada," tegasnya.

Sehingga langkah yang diambil oleh aparat ini akan menjadi efek jera bagi para pelaku kampanye hitam .

Berharap masyarakat untuk lebih cerdas dan selektif dalam menerima informasi selama ini  tidak mudah percaya, terprovokasi oleh isu isu yang tidak jelas akurasi data sumbernya, pungkas Yogie. (Yoes)

Share:
Komentar

Berita Terkini