inijabar.com, Ciamis- Kelompok Penyelenggara Pemumgutan Suara (KPPS)
harus paham kode etik atau prilaku artinya harus paham antara pantes dan tidak pantes.
"Selingkuh pantes teu,?. Jangan ketahuan ya. Silahkan berbohong asal jangan sampai ketahuan. Dan Tuhan melihat anda,"ucap Said Attanjani mewakili KPU Jabar dalam acara Bimtek Training of Trainers Fasilitator untuk KPPS. Selasa (5/11/2024).
Di acara yang digelar di Gedung KH. Irfan Helmy Islamic Center Ciamis tersebut diberikan materi terkait teknis pemungutan suara dan perhitungan suara untuk pemilihan serentak 2024, yang bertempat di Gedung KH. Irfan Helmy Islamic Center Ciamis. Selasa, ( 05/11/2024).
"Termasuk kaitan dengan di Ciamis, kaitan satu paslon. Hati-hati dengan diksi pilihan kata. Frase kotak kosong di regulasi itu tidak ada tapi kolom dan itu hanya di SuSu (surat suasa). Dan itu bisa di kiri bisa di kanan,"tuturnya.
"Jadi ga ada kotak kosong tapi kolom kosong. Silahkan nyoblos kolom kosong itu sah, atau nyoblos yang ada paslon nya itu sah. Yang tidak sah dicoblos dua-dua nya itu tidak sah. Makanya sampai kan itu. Temen-temen KPPS punya tanggung jawab soal pantes dan tidak pantes itu,"ujar Said.
Untuk Pilkada Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jabar yang ada empat pasang dan mereka masing-masing punya tagline.
"Tagline yang dimaksud pasti punya muatan visi misi dari setiap paslon,"tandasnya.(diki)