PAUD di Garut Dibekali Program TOSS untuk Atasi Stunting

Redaktur author photo


Acara Pengelolaan dan Manajemen PAUD guna mempercepat penurunan stunting

inijabar.com, Garut - Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menggelar kegiatan Pengelolaan dan Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Percepatan Penurunan Stunting di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Raya Cimanuk, Tarogong Kidul, Jumat (29/11/2024). 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran lembaga PAUD dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Kabupaten Garut.

Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Entib Satibi, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh lembaga PAUD dari desa-desa yang menjadi lokus stunting.

Ia mengungkapkan, salah satu metode yang diperkenalkan adalah TOSS (Temukan, Obati, Sayangi, balita Stunting), yang bertujuan memberikan kapasitas kepada lembaga PAUD terkait penanganan stunting.

"Dengan metode ini, maka seluruh keilmuan lembaga ini akan diberi kemampuan atau peningkatan kapasitas terkait dengan bagaimana cara penurunan stunting," ucap Entib. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak signifikan dalam menekan angka stunting di Garut.

Senada dengan itu, Kepala Seksi PAUD Disdik Garut, Awat Setiawati, menambahkan bahwa acara ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Bunda PAUD Desa, Pokja Bunda PAUD Kabupaten, HIMPAUDI, dan IGTKI. Mereka bersama-sama menyatukan pemahaman terkait upaya percepatan penurunan stunting

Pihaknya juga menggagas untuk memberikan bantuan berupa timbangan, alat ukur, dan blender kepada 46 lembaga PAUD di desa lokus stunting. Bantuan ini bertujuan agar lembaga PAUD dapat melakukan pengukuran tumbuh kembang anak secara berkala serta mengenalkan makanan sehat kepada anak.

Ia menjelaskan, blender tersebut digunakan untuk mendukung program cooking class, sehingga anak-anak dapat belajar membuat makanan dan minuman sehat.

“Kita tau adanya 'cooking class', kelas memasak, nah itu hal yang menyenangkan bagi anak PAUD itu," ucapnya. 

Dengan begitu, kata dia, anak dapat terhindar dari makanan dan minuman yang berpengawet serta bahaya bagi tubuhnya.

"Anak akan merasa senang apabila membuat meracik sendiri dan dia akan senang untuk meminumnya, itu yang kita harapkan di dunia pendidikan anak usia dini," tambahnya.

Ia juga berharap, para peserta dapat menyampaikan edukasinya kepada guru-guru atau bahkan orang tua murid lainnya, sehingga ilmu yang didapatkan dalam kegiatan pada hari ini dapat bermanfaat dalam hal pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Garut.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Anak DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Budi Kusmawan, sebagai narasumber, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Disdik Garut.

Ia menjelaskan, penurunan stunting membutuhkan intervensi spesifik dan sensitif, termasuk peran lembaga PAUD.

"Nah keterkaitan dengan peningkatan kapasitas atau manajemen percepatan penurunan stunting di satuan pendidikan anak usia dini ini salah satunya memang upaya-upaya yang dilakukan terkait dengan intervensi sensitifnya," ucapnya.

Ia berpesan kepada seluruh peserta khususnya para Bunda PAUD untuk dapat memberikan kontribusi, baik berupa pemikiran maupun inovasi yang bisa dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting di tingkat desa, serta dapat memberi dukungan kepada lembaga PAUD agar upaya percepatan penurunan stunting dapat lebih masif dilaksanakan. 

Budi berharap desa-desa yang menjadi lokus stunting dapat memaksimalkan intervensi yang telah dilakukan, termasuk melalui pendanaan desa. Ia optimistis langkah ini dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Garut.

"Mudah-mudahan intervensi-intervensi yang sudah dilakukannya bisa berdampak signifikan terkait dengan percepatan penurunan stunting,"pungkasnya.(ujang)

Share:
Komentar

Berita Terkini