Sekda Garut Nurdin Yana di acara Sosialisasi Pilkada 2024 di CFD |
inijabar.com, Garut - Sekretaris Daerah (Sekda) Garut Nurdin Yana mengatakan, pemerintah Garut bersama KPU dan Bawaslu berupaya meningkatkan partisipatif pemilih pada Pilkada 2024.
Demikian dikatakan Nurdin di sela acara Sosialisasi Pilkada di Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Minggu (3/11/2024).
Hadir juga dalam kegiatan ini Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin, Ketua TP PKK Kabupaten Garut, Sri Kartika, dan para pejabat lainnya.
Nurdin yang juga selaku Ketua Tim Desk (Dukungan Elemen Satuan Kerja) Pilkada2024 Kabupaten Garut, mengungkapkan target 83 persen jumlah partisipasi masyarakat pada Pilkada Garut tahun ini.
"Kami bekerja sama dengan teman-teman dari Bawaslu maupun juga KPU, untuk menyelenggarakan hal yang sama, karena ini adalah merupakan tanggung jawab bersama, target kita kalau kemarin di angka 83%," ucap Nurdin.
Dalam kegiatan ini, pihaknya juga menyediakan layanan pengecekan Daftar Pemilih Tetap (DPT) melalui aplikasi, guna memastikan warga telah terdaftar. Pihaknya mengimbau, tidak hanya terdaftar, namun mereka harus hadir ke TPS pada pelaksanaan Pilkada nanti.
"Sudah lima orang kita coba tes, Alhamdulillah semua mereka masuk, sehingga kita punya keyakinan mereka ada terdaftar," lanjut Sekda Garut.
Terkait penyelenggaraan teknis Pilkada, Nurdin menyebutkan, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) berkurang dari sekira 8.000 pada pemilu sebelumnya menjadi 5.000 TPS.
Perubahan ini disebabkan cakupan pemilih per TPS meningkat, dengan kapasitas 500 hingga 600 orang per TPS.
"Kita mengimbau supaya mereka datang pada waktunya tanggal 27 November, mereka berduyun-duyun datang ke TPS masing-masing," ujarnya.
"Mudah-mudahan ini kita laksanakan secara masif, sehingga semua akan tersampaikan informasi ini kepada masyarakat, melalui berbagai channel yang ada," sambung Nurdin.
Secara khusus, Nurdin Yana mengajak media massa untuk berperan aktif dalam menyukseskan Pilkada Garut. Ia berharap Pilkada dapat berjalan kondusif meski ada perbedaan pilihan politik di tengah masyarakat.(ujang)