 |
| Komisioner KPU Kota Bekasi Afif Fauzi |
inijabar.com, Kota Bekasi- Nama nya sebagai salah satu Komisioner KPU Kota Bekasi dikait-kait kan dugaan politik uang (money politik) guna memenang kan Paslon 03 Tri-Harris dan dilaporkan ke Bawaslu dan juga ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) oleh sekelompok elemen masyarakat.
Itulah yang dialami Komisioner KPU Kota Bekasi Afif Fauzi saat ini. Dirinya juga membantah namanya di sebut dalam chat WhatsApp.
Afif menegaskan, dirinya tidak ada menginstruksikan atau mengarahkan terkait dengan mendukung di Pilkada Walikota maupun Gubernur.
"Intinya saya di 12 kecamatan dan 56 kelurahan tidak ada arahan (mendukung Paslon 03.red).
"Itu kan percakapan PPK dan PPS ya yang mencatut nama saya. Sekarang saya menunggu proses dari Bawaslu karena kan kasusnya sudah dilaporkan ke Bawaslu. Jadi kita tingal membuktikan di situ," ucapnya. Jumat (6/12/2024).
Afif mengaku akan menunggu dari Bawaslu Kota Bekasi yang terlapor siapa dan yang jadi saksi siapa.
"Nanti kan pengembangannya di Bawaslu dan saya akan buktikan di situ. Mereka melaporkan Pondok Melati dan Bekasi Barat, nanti saya juga akan membuktikan apa betul yang dituduhkan Bekasi Barat atau Pondok Melati kan itu," bebernya.
Dirinya juga sempat menanyakan kenapa namanya dicatut dalam percakapan tersebut, tapi yang mencatut nama saya sudah minta maaf.
"Saya juga kaget karena nama saya di catut di situ dan tiba-tiba jadi viral karna kan itu percakapan internal antara PPK dan PPS saling komunikasi, tiba-tiba itu screenshot dan viral kan jadi masalah intinya saya tidak terlibat dalam hal itu apa lagi ada tuduhan mony politik terkait arahan,"tegasnya.
"Arahan 03 itu masih bias apakah untuk Pilkada Walikota atau Gubernur, 03 Tri Adhianto dan mas Syaikhu (Cagub),"ucapnya.
"Maka dari itu, paslon 03 kan ada dua, karena surat suara nya di TPS ada dua baik Gubernur maupun Walikota, yang pasti saya tidak tahu menahu terkait dengan obrolan itu apa lagi arahan saya tidak tahu,"pungkasnya.(firman)
