Nah, Saksi Paslon 01 Temukan Kejanggalan Jumlah DPT di Kec.Medan Satria

Redaktur author photo
Irwan Setiawan Kordinator Saksi Paslon 01 Heri-Sholihin

inijabar.com, Kota Bekasi- Kordinator Saksi Paslon 01 Irwan Setiawan mengaku menemukan kejangganlan data  DPT (Daftar Pemilih Tetap) di kecamatan Medan Satria.

Hal tersebut terungkap pada Rapat Pleno Rekapitulasi yang dilaksakan di hotel Merapi Merbabu Jl. Cut Mutia No.128, RT.001/RW.002 Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan. Rawalumbu, Kota Bekasi pada Selasa (3/12/2024).

"Yang kami cermati sidang pleno kali ini, ada satu kecamatan kita buka itu  ada perbedaan data DPT untuk Gubenur dan DPT unuk Walikota. Beda selisihnya lumayan banyak yang pertama DPT tidak sesuai antara DPT Kota, Gubernur dengan SK (Surat Keputusan )," ujarnya. Selasa (3/11/2024).

Dirinya juga menambahkan pengguna suara  kalau dilihat ke bawahnya lagi, pengguna suara itu berbeda untuk laki-laki 240 sekian lebih banyak Pilwalkot di bandingkan Pilgub.

"Secara logika ga mungkin kan  pemilih walkot lebih banyak dibandingan Pilgub kalau ada DPTB (Daftar Pemilih Yang Telah Terdaftar) berarti pemilih Gubernur lebih banyak dari pada Kota, itu beda selisihnya tidak sampai ratusan mungkin ada yang domisilinya di Depok tapi nyobols di Bekasi dan dia milih Gubernurnya doang,"ungkap Irwan.

Irwan juga menjelaskan, didapati 240 sekian untuk laki-laki itu lebih Gubernurnya dibandingkan dengan Kota, data yang Irwan meliki di kecamatan Medan Satria menemukan selisih angka yang luar biasa.

"ini saya tidak tahu kesalahan administrasi atau apa cuma intinya adalah terjadi perbedaan antara DPT Gubernur, DPT Kota dengan DPT SK dari KPU Kota Bekasi. Kemudian hak suara yang di gunakan berbeda antara Gubernur dengan Kota, lebih banyak kota sekian ratus dibandingkan Gubernur logikanya ga mungkin kota lebih banyak harusnya Gubernur yang lebih banyak karna kan DPTB itu jatuhnya," tuturnya.

Irwan juga mengugkapkan, banyak kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan di dalam data. 

"Di satu kecamatan sudah bermasalah dengan data yang tidak sinkron,"katanya.

Maka dari itu Irwan meminta pencermatan ulang klarifikasi dari KPU dan KPU harus melakukan investigasi untuk data-data yang tidak sesuai.

"Karena bagaimana pun juga suara ini suara rakyat Kota Bekasi ya kita harus kembalikan lagi bahwa ya ini loh penyelengaran yang jujur dan adil itu semua data sinkron dan lain sebagainya,"tandasnya.(firman)

Share:
Komentar

Berita Terkini