BPS Jabar Sebut 2024 Kab. Bogor Masih Jadi Tujuan Wisata Paling Diminati, Kota Bekasi Urutan 3

Redaktur author photo
Salah satu destinasi wisata di Kabupaten Bogor

inijabar.com, Kota Bandung- Ketua Tim Statistik Distribusi BPS ( Badan Pusat Statistik) Provinsi Jawa Barat, Ninik Anisah, mengatakan, jumlah kunjungan wisman ke Jawa Barat yang datang melalui pintu masuk Bandara Internasional Kertajati pada November 2024 tercatat sebanyak 735 kunjungan. Jika dibandingkan dengan Oktober 2024, telah terjadi penurunan sebesar 16,00 persen.

“Wisatawan berkebangsaan Malaysia mendominasi wisman yang datang ke Jawa Barat dengan kontribusi sebesar 60,82 persen, diikuti oleh kebangsaan Singapura 18,91 persen, serta Nigeria dan Tiongkok masing-masing sebesar 1,36 persen dan 0,95 persen,” bebernya pada media. Kamis (2/1/2025)

Untuk wilayah tujuan wisata, Ninik menyatakan, Kabupaten Bogor merupakan daerah tujuan utama dengan kontribusi mencapai 15,69 persen dari total jumlah perjalanan wisatawan nusantara. 

Diikuti oleh Kota Bandung sebesar 11,70 persen, kemudian Kota Bekasi sebesar 7,27 persen, Kabupaten Bandung sebesar 6,50 persen, Kabupaten Bekasi sebesar 6,46 persen, dan Kota Depok sebesar 5,72 persen.

Selain itu, BPS Jabar juga memaparkan perkembangan Indeks Harga Konsumen (Inflasi), perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP), Harga Gabah, dan Beras, perkembangan Statistik Transportasi, serta perkembangan Ekspor dan Impor di Jawa Barat.

Dia menyebut Provinsi Jawa Barat mengalami inflasi secara m-to-m sebesar 0,35 persen pada Desember 2024. Kota Sukabumi merupakan wilayah Inflasi tertinggi sebesar 0,84 persen se Jawa Barat dan terendah terjadi di Kabupaten Bandung sebesar 0,20 persen.

“Komoditas penyumbang utama inflasi m-to-m Desember 2024 di antaranya telur ayam ras, cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, dan bawang merah,” ucapnya.

Ninik juga menjelaskan, untuk Nilai Tukar Petani (NTP), pada Desember 2024 tercatat sebesar 111,71 atau naik 0,42% dibandingkan November 2024. Kenaikan NTP tertinggi terjadi pada subsektor Hortikultura sebesar 5,10% sedangkan penurunan NTP terdalam terjadi pada subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,35%, diikuti oleh sub sektor Peternakan sebesar 0,17%.

Perkembangan statistik transportasi di Jawa Barat, khususnya pada angkutan penumpang, secara m-to-m diperoleh bahwa pada November 2024 jumlah penumpang angkutan udara domestik turun 0,81 persen dan internasional mengalami penurunan sebesar 20,57 persen. Sementara jumlah penumpang angkutan kereta api mengalami peningkatan sebesar 0,39 persen.

Sedangkan pada angkutan barang, secara m-to-m volume muat barang dan peti kemas pada Moda Angkutan Udara Domestik mengalami kenaikan sebesar 8,21 persen, sementara pada Moda Angkutan Laut Domestik dan Angkutan Kereta Api mengalami penurunan sebesar 18,95 persen dan 11,70 persen.

Di sektor perkembangan ekspor dan impor, secara y-on-y, nilai ekspor mengalami peningkatan 6,85 persen dibandingkan November 2023 yang sebesar 3,00 miliar US Dolar, yang diakibatkan oleh kenaikan kelompok migas dan nonmigas. Sedangkan nilai impor mengalami peningkatan 4,13 persen dibandingkan November 2023 yang diakibatkan kenaikan kelompok nonmigas sebesar 15,09 persen, sedangkan migas turun 36,07 persen.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini