Disdik Jabar Minta Sekolah Serahkan Ijazah Siswa, BMPS Kota Bekasi: Itu 'Cari Muka' ke KDM

Redaktur author photo

 

Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi (kiri) Sekretaris BMPS Kota Bekasi Ayung Sardi Dauly (kanan)

inijabar.com, Kota Bekasi- Terkait surat edaran yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Jawa Barat yang intinya meminta sekolah setingkat SMA/SMK untuk menyerahkan ijazah siswa sekolahnya masing-masing yang masih tertahan karena persoalan tunggakan biaya sekolah menuai komentar beragam.

Kebijakan Disdik Jabar tersebut seiring dengan himbauan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang dalam video nya meminta sekolah untuk menyerahkan ijazah pada siswa nya.

Sekretaris BMPS (Badam Musyawarah Pendidikan Swasta) Kota Bekasi Ayung Sardi Dauly menyatakan, apa yang dilakukan Disdik Jabar terlalu reaktif dan cari muka pada Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi.

"Dedi Mulyadi kan belum dilantik jadi Gubernur (Jabar), saat ini masih Gubernur terpilih. Jangan terlalu reaktif begitu, ini kan cari muka kalau kata saya sih," sindir Ayung saat dihubungi inijabar.com. Minggu (26/1/2025).

Dia juga mengungkapkan, Dedi Mulyadi tidak berpihak pada sekolah swasta. Terlebih, kata Ayung, Dedi Mulyadi pernah punya pengalaman tidak baik dengan salah satu sekolah swasta di Purwakarta saat masih menjadi Bupati.

"Dia (Dedi Mulyadi) nyari sensasi aja. Padahal kan belum dilantik kenapa harus direspon cepat Disdik,"ucapnya kesal.

Ayung menegaskan, BMPS Kota Bekasi saat ini sedang menginventarisir jumlah ijazah siswa yang belum diambil siswa nya.

"Kita sedang inventarisis data (ijazah) nya. Karena di sekolah saya saja, ada sekitar 100 ijazah yang belum diambil siswa. Dan ketika ada surat edaran Disdik Jabar memang banyak siswa yang mempertanyakan ijazah nya,"terangnya.

Namun, kata Ayung, pihaknya tidak meng gratiskan ijazah yang akan diambil siswa. Di satu sisi pihaknya juga ada kebijakan yang bisa dikomunikasikan terlebih bagi siswa yang mengambil ijazah untuk keperluan bekerja.

"Kalau gratis sama sekali ya kita tidak bisa. Namun jika ada orang tua atau siswa yang mau mengambil ijazah apalagi untuk mencari kerja ya kita ada kebijaksanaan lah,"beber Ayung.

Share:
Komentar

Berita Terkini