KCD VI Jabar Sebut Tes Kehamilan Strategi Sekolah Tapi Jangan Diviralkan

Redaktur author photo

inijabar.com, Cianjur- Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat (Jabar) Nonong Winarni ikut berkomentar terkait pelaksanaan tes kehamilam di SMA Sulthan Baruna, Cikadu termasuk soal pelanggaran privasi dan penyebaran video di media sosial. 

Nonong mengaku jika, program tes kehamilan tersebut merupakan strategi sekolah untuk mencegah pergaulan bebas dan menjaga nilai karakter serta moral pelajar.

Namun, kata dia, pelaksanaannya harus dilakukan secara tertutup, bukan di ruang terbuka, apalagi diunggah ke media sosial (Medsos).

“Memang tes ini, untuk kepentingan preventif. Namun, jika dilaksanakan secara terbuka atau diketahui banyak orang, itu melanggar privasi siswa dan bisa memunculkan stigma negatif,”ujar Nonong pada awak media.

Pihaknya berencana akan memanggil Kepala SMA Sulthan Baruna untuk memberikan arahan terkait pelaksanaan program dan pengawasan penggunaan media sosial di lingkungan sekolah. 

“Hal ini, dilakukan untuk memastikan agar gurunya disiplin dan tidak sembarangan menyebarkan informasi di media sosial. Ini penting untuk menjaga etika dan reputasi sekolah,” tegasnya.

Nonong juga menyoroti dampak luas dari video viral tersebut yang tidak hanya menjadi perbincangan di tingkat kabupaten, tetapi juga secara nasional. 

“Kami khawatir ini bisa menimbulkan tuduhan yang tidak berdasar. Jadi, pengawasan di tingkat kepala sekolah harus lebih ketat,” kata Nonong.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini