APA itu Raksa Desa?
Raksa Desa yang berarti 'melindungi dan menjaga', merupakan program kerja yang bertujuan menjaga kesejahteraan desa. Program ini digagas oleh Departemen Sosial HMJ Sosiologi UIN Bandung Kabinet Karsa Adhika sebagai bentuk nyata dari rasa kepedulian terhadap permasalahan masyarakat.
Raksa Desa berfokus pada tiga pilar utama: pendidikan, budaya, dan sosial. Ketiga pilar ini menjadi dasar utama dalam menciptakan kegiatan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Pilar pendidikan dirancang untuk mengatasi masalah ini melalui pendekatan praktik dan teori. Program-program seperti penyuluhan tentang bullying, pengolahan sampah menjadi kerajinan, literasi buku, dan mitigasi bencana ditujukan untuk memberikan wawasan baru kepada siswa-siswi di pedesaan.
Harapannya, upaya ini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah yang memiliki keterbatasan akses.
Setiap desa memiliki kekayaan budaya yang menjadi ciri khas turun-temurun. Pilar budaya berfokus pada pelestarian nilai-nilai lokal melalui program visualisasi video kebudayaan. Salah satu program yang diusulkan adalah pembuatan profil budaya desa dalam bentuk video atau 'Company Profile'.
[cut]
Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya setempat kepada generasi muda agar nilai-nilai luhur tersebut tetap terjaga hingga masa depan.
Pilar sosial menitikberatkan pada isu lingkungan. Desa yang asri harus tetap terjaga, sehingga diperlukan edukasi tentang kesadaran dan kepedulian lingkungan.
Program penghijauan seperti reboisasi dan aksi lingkungan menjadi langkah nyata dalam menjaga kelestarian alam. Dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya merawat lingkungan, diharapkan tercipta kesadaran kolektif untuk menjaga keberlanjutan ekosistem.
Ketiga pilar Raksa Desa saling terhubung dan mendukung satu sama lain. Pilar pendidikan memberikan ilmu dasar tentang pentingnya menjaga budaya dan lingkungan.
Pilar budaya menguatkan identitas lokal yang menjadi dasar dalam membangun kesadaran sosial. Sementara itu, pilar sosial berperan sebagai implementasi langsung dari edukasi yang telah diberikan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi masyarakat desa.
Setiap program Raksa Desa dirancang berdasarkan permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat. Misalnya, reboisasi muncul dari kebutuhan untuk mengatasi lahan yang mulai gundul, sementara literasi buku diadakan untuk menjawab kurangnya akses terhadap bahan bacaan berkualitas.
[cut]
Dengan pendekatan yang berbasis kebutuhan, Raksa Desa diharapkan mampu memberikan solusi yang tepat dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Sawahdadap.
Raksa Desa akan dilaksanakan pada 27 Januari hingga 9 Februari 2025 di Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Selama dua minggu, program ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat, mahasiswa, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pemberdayaan tetapi juga memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat dalam menciptakan perubahan yang bermakna.
Dengan berlandaskan pada pilar pendidikan, budaya, dan sosial, Raksa Desa diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat.
Tidak hanya meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan dan lingkungan yang lebih baik, tetapi juga melestarikan budaya yang menjadi identitas desa. Program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang positif dan berkelanjutan
Ditulis Oleh: Widya Alisha Zikra Permata-Mahasiswa Sosiologi UIN Sunan Gunung Djati
.