inijabar.com, Kota Bandung- SITH (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati) ITB menggelar pameran penelitian bioinformatika bertajuk Bioinformatics Expo 2025 pada Selasa, 14 Januari 2025, di Aula Timur ITB.
Dekan Sekolah SITH ITB, Prof. Dr. Endah Sulistyawati dalam sambutannya menyatakan, berbagai usaha telah dilakukan SITH ITB untuk memasyarakatkan ilmu bioinformatika, khususnya dalam pemanfaatannya di bidang kesehatan, lingkungan, agrikultur, dan keanekaragaman hayati (biodiversitas).
Dalam acara tersebut hadir juga dosen senior SITH ITB Adi Pancoro, yang menjelaskan penerapan ilmu bioinformatika pada bidang biologi sistem.
"Menggunakan pendekatan ini, data-data kuantitatif mengenai sistem biologi akan dikumpulkan,"ujarnya.
Data yang telah terkumpul, kata dia, dapat digunakan untuk memahami sistem biologi secara menyeluruh, atau digunakan untuk membuat sebuah model prediktif untuk mensimulasikan sebuah sistem biologi.
Masih di acara yang sama pada sesi kedua diisi oleh peneliti lulusan Teknik Informatika ITB Satria A. Kautsar.
"Penerapan ilmu bioinformatika, untuk menemukan obat baru dari sumber mikroorganisme,"tutur pria yang kini berkarir di Joint Genome Institute, Departemen Energi Amerika Serikat ini.
Satria juga memaparkan penerapan teknologi AI, khususnya teknologi Large Language Model (LLM), dalam bidang bioinformatika.
Acara dilanjutkan dengan presentasi penelitian bioinformatika oleh para mahasiswa sarjana dan magister SITH ITB. Setiap tim penelitian mahasiswa diberi kesempatan untuk memaparkan penelitiannya secara singkat di panggung utama.
Setelah itu, jika peserta pameran ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penelitian tersebut, peserta dapat mengunjungi booth pameran tim penelitian, untuk melakukan tanya jawab secara langsung dengan para peneliti.(adi)