Ampun, Sekda Bogor Minta Camat Pamijahan Bina Kades Gunung Menyan Wiwin Komalasari

Redaktur author photo

 

Kades Gunung Menyan Kec.Pamijahan Wiwin Komalasari

inijabar.com, Kabupaten Bogor- Kepala Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan Wiwin Komalasari memberikan klarifikasinya usai video nya viral yang seolah meledek pemberian bingkisan dari acara penyambutan Bupati dan Wakil Bupati Bogor, Rudy Susmanto dan Jaro Ade.

Wiwin dalam video tersebut tertawa lepas sambil menenteng nasi bungkus pada teman-teman nya sesama kepala desa.

"Ini baru kali ini saya bawa berkat. Aduh seumur-umur. Mau lihat ga nih bawa berkat?" ucapnya sambil tertawa lepas.

"Ibu bawa jomet yah? Mana jomet nya? Geli ya. Ada yang teriak, ketemu kades viral. Kades viral ini bawa jomet,"katanya.

Melalui akun instagramnya Wiwin yang selalu tampil modis mengaku tidak ada maksud menghina. 

Dirinya mengaku hanya bersenang-senang dengan sesama kepala desa.

"Sebetulnya kita tidak ada maksud menghina hanya seru-seruan. Kita dapat makanan di besek. Kita tidak makan di sana. Melainkan dibawa atau ditenteng. Nah kita seru-seruan seneng,"tuturnya.

Dia juga menjelaskan kalimat geli yang diucapkannya berarti lucu bukan jijik.

"Di situ ada kata geli. Geli itu bukan jijik melainkan lucu. Saya kan orang sunda. Jadi seru-seruan bawa tentengan berkat ini karena kita mau makan bareng-bareng di parkiran,"ujarnya.

Terkait kalimat Jomet, Wiwin menjelaskan, bahwa arti nya yakni kejo saemuet, dalam basa sunda artinya nasi dalam bentuk bingkisan.

"Di parkiran loh kita makan bukan niatan menghina, di sana kita juga ada becanda kata jomet. Jomet itu kejo saemeut,"terang Wiwin.

Sementara itu, mensikapi aksi Wiwin Komalasari. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, mengatakan, pentingnya menjaga citra pemerintah daerah, terutama dalam era digital yang serba cepat. 

Ajat mengingatkan, Kepala Desa Gunung Menyan, Wiwin Komalasari, agar lebih bijak dalam berperilaku dan bermedia sosial, mengingat posisinya sebagai seorang tokoh publik.

Dia juga menekankan, pejabat publik seharusnya lebih berhati-hati dalam bertindak agar tidak mencoreng citra Kabupaten Bogor yang tengah mengusung slogan 'Bogor Istimewa'.

"Kita harus belajar dari pengalaman sebelumnya. Setiap tindakan dan ucapan yang dilakukan oleh pejabat publik bisa berdampak besar, baik terhadap diri sendiri maupun pemerintahan secara keseluruhan," ujar Ajat pada Senin (24/2/2025).

Dirinya telah meminta Camat Pamijahan untuk memberikan pembinaan kepada Wiwin Komalasari dalam menggunakan media sosial. Menurutnya, setiap pejabat publik perlu memahami batasan antara kepentingan pribadi dan tanggung jawab jabatannya.

"Sejak ramai diperbincangkan, saya langsung meminta camat untuk mengingatkan kepala desanya agar lebih bijak dalam bermedia sosial. Kita ingin memastikan bahwa setiap pejabat mampu menjaga profesionalisme," tandasnya.(*)


Share:
Komentar

Berita Terkini