![]() |
Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Nina Indriana saat temui para siswanya yang berunjuk rasa di lapangan sekolahnya. |
inijabar.com, Kota Bekasi- Kepala Sekolah MAN (Madrasah Aliyah Negeri) 2 Kota Bekasi Nina Indriana mengaku tidak paham apa yang dimaksud keterbukaan anggaran seperti yang disuarakan siswa-siswi nya yang turun aksi unjuk rasa pada Senin (17/2/2025).
"Saya ga paham kalau yang dimaksud dengan keterbukaan anggaran yang bagaimana gitu. Kalau yang dimaksud komite (komites sekolah), kita kan pengajuan ke komite. Iya kalau madrasah kan ke komite,"ujarnya pada media.
Jadi, kata Nina, pihaknya kalau mengajukan kebutuhan-kebutuhan selalu di awal tahun.
"Setelah kita mengajukan (kebutuhan), nanti kita merapatkan ke orang tua. Nah nanti di situ (rapat) disepakati pembiayaan berapa untuk kegiatan berapa di awal tahun," ucap Nina.
Nina menegaskan, jadi tidak ada penarikan-penarikan (uang) di tengah-tengah tahun. Karena di awal tahun sudah disampaikan ke orang tua siswa.
Terkait honor pelatih kegiatan ekstrakulikuler. Nina menyatakan, kalau data di komite sudah dibayarkan sampai November (2024).
"Kenapa tidak sampai Desember. Saya tanya ke (bidang) Kesiswaan, kan bu Desember sudah mulai pass (ujian). Jadi tidak ada latihan. Tapi ga tau kalau bukti (latihan) nya ya. Kalau faktanya anak-anak tetep berlatih. Cuma secara administrasi dari Pembina OSIS, itu Desember tidak ada (latihan). Akhirnya pembayaran hanya sampai November,"beber Nina.
[cut]
"Ga tau ini, kalau ada yang mungkin itu perlu kita bayarkan. Kan tinggal didata saja,"sambungnya.
Nina juga menyatakan, pihaknya juga sudah mengeluarkan lagi SK (surat keputusan) pelatih. Jumlah pelatih ada 20 orang sesuai dengan ekskul nya.
Saat ditanya, adanya siswa mengumpulkan uang untuk membayar pelatih ekskul nya. Nina menjawab dengan diplomatis.
"Begini mas, kalau misalnya kekuatan anggaran ekskul itu Rp 6 juta misalnya ya per 6. Nah untuk bayar pelatih saja sudah Rp 4,8 juta berarti tinggal 1,2 juta. Satu 1,2 juta itu untuk satu ekskul. Ketika ada lomba anak kan ga sebegitu. Apalagi lombanya lebih dari 5 ya,"tuturnya.
![]() |
Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Nina Indriana |
Akhirnya, sambung Dia, yang diakomodir hanya dua lomba dari enam lomba. Nina mencontohkan seperti lomba marching band, biaya nya cukup besar.
"Kan ada lomba yang biayanya besar seperti marchingband pembiayaanya kan di atas 20 juta ya. Mungkin ada dananya di kita seper sekian nya ya. Kalau harapan anak-anak kan semua lomba diakomodir. Kemampuan kita belum ada,"ujarnya.
"Tapi ini kan masih tahun ajaran ya, Juni sampai Desember masih berjalan dan dana dari orang tua kan masuknya nyicil. Nggak di awal tahun sekaligus (pembayarannya) maksimal 50 sampai 70 persen (dana) yang masuk itu," kata Nina.
[cut]
Nina juga menyebut tidak semua sampai 100 persen. Karena ada (siswa) yang diberi keringanan ada yang gratis.
"Ada juga anak berprestasi kita bebaskan (biaya). Misalnya ada anak juara tingkat provinsi, kita bebaskan satu tahun sebagai beasiswa. Tapi ada syaratnya dari tingkat kota sampai tingkat provinsi. Jadi tidak semua siswa diminta biaya," ungkapnya.
Nina juga membantah soal pungutan Rp 1 juta. Bahkan dirinya sudah mempertanyakan hal tersebut ke pihak panitia.
"Bahkan saya tadi mengumpulkan panitia nya, mengkonfirmasi ini kok ada informasi ini dari mana. 'Kami ga tau bu, kenapa anak-anak bisa bilang begitu',"tandasnya.(*)