 |
| Barang-barang ini menumpuk tak terpakai di sekolah SDN dan SMPN di Kota Bekasi karena proyek pengadaan tahun 2023 di Dinas Pendidikan Kota Bekasi |
inijabar.com, Kota Bekasi- LSM Jendela Komunikasi (Jeko) mensinyalir anggaran belanja modal peralatan dan mesin yang dikelola langsung Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi senilai Rp 138 Milyar dalam pelaksanaannya terjadi dugaan penyelewengan sehingga potensi korupsi terjadi senilai Rp 7,4 milyar.
Sekretaris LSM Jeko Muhamad Ali, menyatakan, dalam proyek pengadaan tersebut terindikasi adanya mark up sehingga merugikan keuangan daerah Pemkot Bekasi.
"Ya, dari hasil investigasi dan observasi yang kami lakukan, bentuk penyelewengan itu terjadi dalam proyek pengadaan sarana TIK bidang SD dan SMP, pengadaan PC All In One, dan pengadaan meubel," ujar Ali dalam siaran Persnya yang diterima Redaksi. Kamis (13/2/2025).
Selain itu, lanjut Ali, proyek yang mekanismenya menggunakan E-katalog itu terkesan pemenangnya sudah ditentukan.
"Seperti misalnya, proyek Sarana TIK Bidang SD, dimana berdasarkan data yang ada, nilai kontraknya Rp 6.4 milyar lebih. Kemudian untuk proyek pengadaan Sarana TIK Bidang SMP, nilai kontraknya juga sama yaknin Rp 6,4 milyar lebih,"ungkapnya.
Sedangkan untuk proyek Pengadaan PC All In One bidang SD nilai kontraknya Rp10 milyar lebih. Dan untuk proyek pengadaan meubel bidang SMP, sesuai dokumen yang ada di LSM JEKO nilai kontraknya Rp 1.8 milyar lebih.
"Berdasarkan kesimpulan dari hasil rapat dengan bidang investasi dan observasi LSM JEKO, kami temukan potensi kerugian keuangan pemkot Bekasi sejumlah Rp 7,4 milyar lebih. Untuk itu, dari temuan tersebut akan disampaikan ke Ketua JEKO, untuk mengambil sikap lebih lanjut," tutur Ali.
"Dari 56 SMPN dan 316 SDN yang menerima barang tersebut sudah kami kroscek dan klarifikasi. Hasilnya pihak sekolah merasa tidak pesan atau mengajukan kebutuhan barang tersebut," (*)
