![]() |
FORPASI dan Yayasan Sri Bebassari saat memperingati HPSN di TPA Sumurbatu Bantargebang |
inijabar.com, Kota Bekasi- Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang dilaksanakan di TPA Sumur Batu, Kota Bekasi diinisiasi Forum Peduli Sampah Seluruh Indonesia (FORPASI) dan Yayasan Sri Bebassari Center, Jumat (21/2/2025).
Acara ini dimulai dengan pengibaran bendera setengah tiang, perenungan, sambutan, dan pembacaan puisi. HPSN adalah peringatan akan tewasnya 157 orang di TPA Leuwigajah karena longsor pada 21 Februari tahun 2005 silam.
Pendiri dan inisiator FORPASI, Hadohoan Satyalen Simaremare, menyampaikan bahwa saat ini, pemerintah harus fokus dalam pengelolaan sampah.
“Khususnya agar dapat fokus kepada timbulan sampah republik Indonesia sebanyak 175.000 ton per hari dan tanggung jawab perusahaan. Fakta ini seperti terabaikan oleh pemerintah ketika terlalu banyaknya sorotan yang sporadis khususnya kepada gerakan yang masih berbicara skala kecil,"ucapnya.
Hadohoan juga kembali mendorong Presiden Prabowo Subianto agar segera membentuk Badan Pengelolaan Sampah Nasional (BPSN), sehingga terdapat komando yang jelas untuk menyelesaikan masalah sampah dari pusat dan daerah.
Pakar persampahan nasional dan Pendiri Yayasan Sri Bebassari Center, Sri Bebassari mengatakan, pengelolaan sampah harus segera dirampungkan.
“HPSN harus diperingati dalam bentuk renungan, bukan perayaan,"ucapnya.
Sri sendiri sudah 45 tahun sejak tahun 1980 fokus dalam masalah sampah dan merupakan pencetus dari Undang Undang 18 no 2008 tentang pengelolaan sampah. Sri juga meluncurkan yayasan untuk mendorong tujuan Indonesia Bersih Sehat.
“Mari kita dorong agar anggaran hasil efisiensi saat ini juga digunakan untuk urusan kebersihan, yang harus sejajar dengan pendidikan dan kesehatan,"ajaknya.
Sementara itu perwakilan dari UPTD TPA Sumur Batu, Nasir menyatakan, menyampaikan, perspektif sebagai masyarakat agar persoalan persampahan di TPA Sumurbatu dapat benar benar selesai dengan transparan sehingga masyarakat tidak merasa didiamkan oleh bantuan bantuan, tanpa menyelesaikan sumber masalah.
Acara juga dihadiri oleh wakil ketua umum Laskar Merah Putih, Rusdi Legowo. Beliau menyatakan untuk khusus Kota Bekasi, Laskar Merah Putih menunggu 100 hari pertama Walikota Bekasi.
“Agar dapat segera menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Bekasi. Harus bisa fokus dan selesai,"tandasnya.(*)