Giat Melasti Umat Hindu Jadi Momentum Bangkitnya Ekowisata di Jembatan Cinta Bekasi

Redaktur author photo
Prosesi Ritual Upacara Melasti di Bekasi disambut antusias warga.

inijabar.com, Kota Bekasi- Prosesi ritual Upacara Melasti menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yang dilaksanakan pada Minggu, 23 Maret 2025, oleh umat Hindu Kota Bekasi di Pantai Pelabuhan Perikanan PPI Paljaya, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi, masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Tarumajaya dan sekitarnya.

Ritual Melasti yang diikuti oleh 1000 orang serta turut dihadiri pejabat dari Bakesbangpol Pemerintah Provinsi Jawa Barat bertujuan untuk pembersihan  lingkungan dan alam dari kotoran atau energi negatif.


Acara diawali dengan iring-iringan umat Hindu yang berbaris rapi (Mepeed) disertai tari-tarian dan gamelan Baleganjur khas Bali. Pemandangan ini menjadi daya tarik masyarakat sekitar untuk menyaksikan dan menjadikan tontonan wisata yang menarik.

Warga dari kampung Mandala Desa Segarajaya yang berprofesi sebagai pemandu wisata perahu di kawasan tersebut, Kasim, 45 tahun, mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. 

Kasim pun berharap kegiatan ini dapat menjadi ikon baru yang mampu membawa Kawasan Wisata Jembatan Cinta bergeliat kembali. 

“Harapannya tahun depan ada lagi acara Melasti, lebih banyak yang hadir, serta berharap jauh-jauh hari panitia mempromosikan di medsos, dinas pariwisata, agar semakin banyak warga yang tahu dan menonton kesenian Bali yang meriah,” ujar Kasim. Kamis, (27/03/2025).

Hal senada juga disampaikan oleh Tina, warga yang beraktifitas sebagai pedagang dibawah naungan UMKM setempat. Ia mengaku tertarik dengan terselenggaranya kegiatan Melasti di PPI Paljaya.

[cut]


“Ya kalau kami sebagai pedagang tentunya berharap keberadaan acara sejenis dapat lebih banyak lagi sehingga dapat menghidupkan UMKM disini” ujarnya.

Menurut Tina, kedepannya perlu lebih banyak promo promo yang disebar panitia melalui medsos dan melibatkan banyak pihak. Ia berharap ke depan ada melibatkan seperti dinas pariwisata serta dinas koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi.

“Biar ramai pengunjung dan tentunya akan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM di sini,” harapnya.

Sementara itu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Segarajaya, Sobri Bahari Sastra yang juga merupakan warga sekitar menuturkan, perayaan ritual Melasti di PPI Paljaya berhasil menarik perhatian masyarakat karena keunikan tradisi budayanya. 

Dalam acara tersebut, umat Hindu yang hadir mengenakan pakaian adat khas Bali, hiasan dan gamelan, yang tidak hanya menjadi simbol identitas mereka tetapi juga menambah nuansa sakral dalam prosesi Melasti.

Sobri berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut setiap tahun dan membawa dampak positif bagi pelestarian keanekaragaman budaya di Bekasi. Dengan keberlanjutan acara keagamaan seperti Melasti di kawasan ekowisata Jembatan Cinta, diharapkan destinasi ini kembali menggeliat dan menjadi daya tarik wisatawan. 

Jika konsistensi dalam penyelenggaraan dapat dijaga, Jembatan Cinta yang kini sepi pengunjung atau dapat dikatakan mati suri, berpotensi bangkit dengan melasti sebagai tambahan ikon wisata baru yang memikat.

[cut]


“Tentunya, saya sebagai Ketua Pokdarwis sangat mendukung adanya ritual Melasti di laksanakan di PPI Paljaya dan berharap mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar kedepannya dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di tiap tahunnya,” ucap Sobri. 

Terpisah, Wakil Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi, I Dewa Gede Sayang, saat dikonfirmasi pada Kamis, (27/03/2025) menyampaikan terima kasih atas dukungan dan sambutan baik baik dari pemerintah maupun masyarakat Desa Segarajaya.

Saat dikonfirmasi mengenai keberlanjutan program tahun depan, Dewa mengatakan harapannya bisa kembali mendapat kepastian ijin penggunaan tempat dari Pemprov Jawa Barat melalui PPI Paljaya.

“Harapannya dengan adanya sambutan positif dari masyarakat setempat yang disaksikan langsung oleh pejabat Pemprop Jabar yang mewakili Gubernur, semoga pemerintah dapat memfasilitasi dengan penerbitan MoU. Hal ini agar kebutuhan ritual umat Hindu untuk menggelar melasti setiap tahun menjelang hari Nyepi bisa dilakukan di kawasan PPI Paljaya,” tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini