 |
| Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Ahmadi |
inijabar.com, Kota Bekasi- Pelayanan Disnaker Kota Bekasi terhadap aduan masyarakat yang datang ke kantor nya dinilai tidak mencerminkan pemerintahan daerah yang baik dengan pelayanan yang paripurna.
Seperti yang dialami seorang pria yang dipecat oleh perusahaan tempat nya bekerja di wilayah Galaxy Bekasi Selatan. Pria bernama Aril tersebut ditemani jurnalis mendatangi kantor Disnaker Kota Bekasi untuk mengadukan masalahnya.
Namun, petugas di Disnaker hanya menyuruh pelapor menggunakan aplikasi. Sayangnya, tidak ada staf maupun Kadisnaker yang mengasistensi aduan secara offline.
Kalau dianalogikan seperti orang tua siswa mendaftar penerimaan siswa baru secara online. Namun jika siswa atau orang tua nya datang ke sekolah tetap dilayani dan dibantu untuk mendaftar secara offline.
Sikap Disnaker Kota Bekasi tersebut disesalkan juga oleh anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Ahmadi. Bahkan politisi asal PKB ini juga mempertanyakan perihal aplikasi aduan yang dibuat oleh Disnaker Kota Bekasi.
"Kita seperti terjebak di jaman seperti apa ya yang apa-apa harus digitalisasi, ya kalau ada orangnya ga harus pake digital dong kecuali tidak ada orangnya. Digital itu tujuannya mempermudah ketika orang itu jauh tapi kalau orang dekat harus terima aduan itu jangan seolah-olah menolak,"sindir pria yang akrab disapa Bang Madong ini. Sabtu (22/3/2025).
Bang Madong juga mepertanyakan tugas dari Kapala Dinas Ketenagakerjaan yang terkesan mempersulit para tenaga kerja yang sedang ada persoalan.
"Itu tugas dia (Kadisnaker) harus diterima semua aduan jangan orang dipersulit. Sangat menyayangkan sekali udah males kali dia tidak mau jadi Kadis lagi,"cetus Bang Madong.
Dia juga mendesak semua perusahaan jangan ssemena-mena memperlakukan karyawannya. Kalau mau memutus kerja dengan sesuai aturan jangan semaunya sendiri.
"Mereka (perusahaan) kan bisa berdiri juga membutuhkan karyawan, ini mungkin karena perusahaan sudah bagus jadi ditinggalin ya karyawannya,"tandasnya.(firman)
