![]() |
Tumpukan sampah di pinggir kali di Bekasi Utara |
inijabar.com, Kota Bekasi - Kecamatan Bekasi Utara mengoptimalkan penanganan masalah sampah di bantaran kali, dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Sebagai kecamatan dengan penduduk terpadat di Kota Bekasi, wilayah ini menghadapi tantangan pengelolaan sampah yang lebih kompleks.
Sekretaris Camat Bekasi Utara, Ahmad Apandi, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya kolaboratif, untuk mengatasi permasalahan tersebut.
![]() |
Sekcam Bekasi Utara, Ahmad Apandi |
"Kecamatan Bekasi Utara memang salah satu wilayah yang memiliki jumlah penduduk paling banyak se-Kota Bekasi. Tentu masalah persampahan lingkungan menjadi lebih banyak," ujar Apandi saat ditemui di kantornya, Rabu (23/4/2025).
Apandi menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait, untuk penanganan sampah yang lebih efektif.
"Untuk penanganan kami telah berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup melalui UPTD. Ada pun sampah-sampah yang di pinggir kali, kita juga berusaha untuk berkoordinasi dengan DMBSDA terkait dengan pematusan dan lain sebagainya," jelasnya.
[cut]
Menurut Apandi, permasalahan sampah di bantaran kali menjadi fokus utama program seratus hari kerja di kecamatan tersebut. Namun, upaya pembersihan sempat tertunda akibat bencana banjir yang melanda beberapa waktu lalu.
"Ada beberapa permasalahan yang memang sedang kita tangani, terkait dengan program seratus hari kerja dan pembersihan kali-kali yang ada. Memang kemarin sempat tertunda karena ada musibah banjir," paparnya.
Saat ini, pihak kecamatan sedang mengoptimalkan kembali tim siaga banjir di setiap kelurahan, terutama di Kelurahan Teluk Pucung yang memiliki banyak alur kali.
"Hari ini kelurahan berserta FKRW sedang mengoptimalkan kembali tim siaga banjir, khususnya yang ada di Kelurahan Teluk Pucung, karena memang alur kalinya juga banyak di sana," kata Apandi.
Ia menambahkan bahwa Kelurahan Harapan Baru telah melaksanakan aksi pembersihan. Sedangkan kelurahan lainnya akan melakukan kegiatan K3, pada hari Sabtu mendatang.
"Kelurahan Harapan Baru kemarin sudah melakukan aksi, dan kelurahan-kelurahan lain kami menghimbau di Sabtu ini akan melaksanakan kegiatan K3, baik itu penertiban rumput, sampah-sampah di sekitar kali, hingga bangunan-bangunan liar yang ada di sepanjang kali Kecamatan Bekasi Utara," ungkapnya.
Selain itu Apandi mengakui, bahwa permasalahan sampah di Kali Teluk Pucung tidak hanya berasal dari warga setempat, tetapi ada kemungkinan juga dari wilayah lain.
[cut]
"Terkait dengan masih banyaknya sampah di kali Teluk Pucung, karena itu kan lintasan ya, jadi tidak hanya warga Bekasi Utara dan juga Kota Bekasi, melainkan banyak juga warga yang terindikasi membuang sampah sembarangan disitu itu ada kemungkinan dari Kabupaten," jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihak kecamatan berencana menerapkan sanksi bagi warga yang membuang sampah sembarangan di bantaran kali.
"Kami akan melakukan imbauan terkait dengan sanksi-sanksi yang diberikan nanti, ketika ada warga yang membuang sampah sembarangan di kali. Kami sedang pelajari juga dengan mengambil contoh di wilayah lain yang sudah melakukan itu," jelasnya.
Ia menekankan, membuang sampah sembarangan merupakan tindakan yang dapat dikenai sanksi pidana, terutama jika dilakukan di jalan umum.
"Buang sampah sembarangan itu ada pidananya kalau memang tonase dan jalan umum ini mereka kotori, jelas ada pidananya," tegas Apandi.
Di akhir wawancara, Apandi mengimbau seluruh masyarakat, khususnya wilayah Bekasi Utara, untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk sama-sama menjaga lingkungan. Dari mulai membuang sampah pada tempatnya, kemudian perlu ada pengelolaan sampah, dimulai dari rumah sendiri, sehingga lingkungan kita menjadi nyaman," pungkasnya. (Pandu)