![]() |
Vivi salah satu mantan pemain sirkus Taman Safari Cisarua. |
inijabar.com, Jakarta- Terkait adanya laporan dugaan penyiksaan pada pemain sirkus di Taman Safari Cisarua Bogor ditanggapi Founder Oriental Circus Indonesia, Tony Sumampau.
Dirinya juga membantah adanya siksaan berupa setruman saat latihan pada para pemain sirkus tersebut.
"Tidak ada itu (penyiksaan), tapi kalau anak-anak itu latihannya males tidak mau keluar tenaga, ya di itu (pukul) pakar rotan itu biasa,"ujarnya saat jumpa pers.
Tony yang didampingi kuasa hukumnya menjelaskan, kultur nya memang seperti itu (dipukul rotan) bukan hanya di sirkus.
Terkait anak-anak pemain sirkus tersebut tidak diberi gaji. Tony mengaku, memang tidak digaji tapi kebutuhan sehari-hari dipenuhi.
"Memang itu tidak digaji kami pun dulu tidak diberi gaji. Masa anak-anak terima gaji ya. Tapi uang saku untuk belanja untuk segala macem itu ada,"kata Tony.
Sebelumnya diberitakan, pengakuan mantan pemain sirkus yang mengungkap dugaan penyiksaan fisik dan seksual saat masih bekerja di bawah naungan Oriental Circus Indonesia (OCI) dan Taman Safari Indonesia (TSI).
Vivi, mantan pemain sirkus di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor mengaku menjadi korban penyiksaan fisik yang dilakukan oleh bos TSI bernama Frans.
Dia menceritakan, kejadian ini dialaminya saat masih berusia belasan tahun. Vivi mengaku, kerap mendapatkan perlakuan tak manusiawi saat masih bekerja sebagai bagian dari Orietal Circus Indonesia (OCI).
Akibat sering mendapatkan penyiksaan, Vivi akhirnya nekat kabur pada malam hari menyusuri hutan, hingga tiba di wilayah Cisarua, Bogor.
“Saya kabur karena sering disiksa, disuruh latihan, dipukulin. Saat orang-orang tidur, saya tetap disuruh latihan, akhirnya jam 1 malam saya nekat kabur sendirian dari rumah Pak Frans,” ujar Vivi dikutip dari kanal yotube.(*)