Ponpes Annur dan Kanzus Sholawat Kota Bekasi Gelar Halal bihalal Bernuansa Kampung

Redaktur author photo


Pimpinan Ponpes Annur Kota Bekasi Ust.Ustuchri.

inijabar.com, Kota Bekasi - Pondok Pesantren Annur dan Kanzus Sholawat Kota Bekasi, menghelat acara halal bihalal dengan konsep tradisional bernuansa kampung, yang syarat akan nilai-nilai kebersamaan dan kesederhanaan.

Kegiatan tersebut dilangsungkan di kompleks Ponpes Annur, Jalan KH. Muchtar Tabrani, Perwira, Bekasi Utara, Selasa (8/4/2025), dihadiri lebih dari 400 jamaah yang antusias, meski sebagian besar masyarakat masih berada di kampung halaman usai perayaan Idul Fitri.

Pengasuh Ponpes Annur, H. Ahmad Usturi menjelaskan,  halal bihalal merupakan tradisi yang memiliki nilai filosofis mendalam yang diwariskan dari para ulama terdahulu, di mana esensinya adalah untuk saling memaafkan dan mengikhlaskan segala kesalahan yang pernah diperbuat.

"Tradisi halal bihalal ini mengikuti tradisi ulama terdahulu, yang artinya saling mengikhlaskan segala kesalahan, saling menghalalkan, saling memberi maaf," ungkap Usturi kepada awak media di lokasi acara.

Usturi kemudian memaparkan landasan religius dari tradisi halal bihalal, dengan mengaitkannya pada ajaran Al-Quran tentang tanda-tanda kesempurnaan ibadah puasa. Menurutnya, tradisi ini sejalan dengan indikator keberhasilan ibadah puasa seperti yang tersirat dalam kitab suci.

"Sebagaimana Allah sinyalir dalam Al-Quran, tiga ciri orang yang lulus puasanya adalah orang yang ringan tangan, mampu menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain," jelasnya.

Acara halal bihalal di Ponpes Annur kali ini sengaja mengusung tema 'Lebaran di Kampung' dengan menampilkan suasana kekeluargaan yang kental dan jauh dari kesan formal.

Terpantau, konsep sederhana namun penuh kehangatan ini terlihat dari penyajian makanan dan kudapan, yang disediakan bagi para tamu yang hadir dari berbagai kalangan masyarakat sekitar Bekasi.

"Tadi temanya lebaran di kampung, makanya gaya kampung aja, nggak pake kotak-kotakan. Kita makan bakso bareng, kuenya kita sebar dalam toples-toples, kue-kue kampung, dan lain sebagainya," papar Usturi.

Selain momen saling memaafkan yang menjadi inti dari kegiatan ini, acara tersebut juga diwarnai dengan tradisi bertukar hadiah antar jamaah yang menambah keakraban dan kegembiraan, terutama bagi anak-anak yang hadir bersama orang tua mereka.

"Di sini tadi selain maaf-maafan, kita juga bertukar hadiah, hadiah lebaran baik berupa makanan, barang atau mungkin sekedar uang buat kebahagiaan, biasanya untuk anak-anak kecil dan sebagainya," ujarnya.

Usturi juga menekankan, bahwa tradisi halalbihalal sangat selaras dengan karakteristik masyarakat Indonesia, yang dikenal memiliki jiwa sosial tinggi dan senang berkumpul. Ia menyoroti kegiatan ini telah menjadi bagian dari identitas bangsa, yang perlu terus dilestarikan di tengah arus modernisasi.

"Halal bihalal itu memang cocok dengan kultur kita yang suka ngumpul, gotong royong, ya komunal lah sifatnya. Karena kita orang Indonesia ini disurvei manapun paling religius, paling dermawan, paling baik, dan lain sebagainya," ucapnya.

Lebih jauh, Ia turut mengemukakan pandangannya, tentang kontribusi tradisi berkumpul dalam masyarakat Muslim, terhadap eksistensi dan keberlanjutan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurutnya, momen-momen silaturahmi telah menjadi perekat sosial, yang menguatkan persatuan di tengah keberagaman.

"NKRI bisa ada itu salah satu faktor pentingnya adalah bagaimana tradisi umat Islam itu selalu minimal setahun sekali diadakan, bahkan pas kematian aja tuh biasanya kumpul di tahlilan 7 hari, 40 hari, dan seterusnya," terangnya dengan penuh keyakinan.

Acara halal bihalal yang berlangsung dalam suasana penuh kehangatan ini menjadi momentum bermakna bagi warga Bekasi, khususnya jamaah Ponpes Annur dan Kanzus Sholawat, untuk mempererat tali silaturahmi, memperkuat persaudaraan, dan menanamkan nilai-nilai kebersamaan setelah merayakan Idul Fitri. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini