![]() |
Seorang pemuda yang mengaku ASN guru di Kota Bekasi melaporkan ke Gubernur Jabar Dedi Mulyadi soal pemotongan TPP Rp3 juta saat masih dipimpin Plt Walikota Tri Adhianto. |
inijabar.com, Kota Bekasi- Walikota Bekasi Tri Adhianto saat memimpin apel pagi di halaman area Pemkot Bekasi, Senin (14/4/2025) meminta peserta apel jika ada masalah untuk tidak langsung melaporkan ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Namun, Tri Adhianto tidak menyebut secara spesifik siapa, kapan dan dalam hal apa laporan yang dimaksud dan mengapa tetiba, Ketua DPC PDIP Kota Bekasi tersebut menyinggung hal tersebut.
"Jika ada hal atau mslh, jgn lgsg lapor ke Gubernur Jabar,"tegas Tri Adhianto.
Mungkinkah, pernyataan tersebut berkaitan dengan salah satu ASN guru yang menemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat inspeksi di sekitar kantor gedung Pakuan Bandung yang diupload di kanal tik tok KDM (Kang Dedi Mulyadi).
Seperti dikutip dari kanal tik tok tersebut, Dedi Mulyadi yang sedang berkeliling di seputar gedung Pakuan Bandung dihampiri seorang lelaki yang mengaku sebagai ASN guru dari Kota Bekasi.
"Saya ASN guru pak, pemotongan TPP sebesar Rp3 juta pak, oleh pak Tri Adhianto, tahun 2022 saat menjadi Pj (Plt walikota),"ujar pria yang memakai topi pada Dedi Mulyadi.
Sang pria melanjutkan ceritanya, bahwa saat Kota Bekasi masih di pimpin Walikota Bekasi Rahmat Effendi yang mengeluarkan Perwal tentang besaran TPP Rp4,5 juta.
"Karena pak Rahmat Effendi ada kasus,.."ucapnya yang langsung dipotong oleh Dedi Mulyadi.
"Yah udah gini aja, bapak siapa, alamatnya. Ini anter,"ucap Dedi Mulyadi seraya menyuruh staf nya untuk mengantar ke dalam gedung Pakuwan.
Dedi sendiri langsung melanjutkan aktifitasnya mengelilingi gedung Pakuwan Bandung untuk mengecek kebersihan lingkungan sekitar yang dinilai kotor.(*)